Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I
Diposting oleh karya anak bangsa Label: kesehatan
Manfaat dan khasiat Vitamin C dan B kompleks mampu melindungi orang dari penyakit yang ringan sampai penyakit berat sekalipun, kedua jenis vitamin perlu di konsumsi setiap hari, namun masih banyak di antara kita yang belum mengetahui kehebatan vitamin C dan vitamin B kompleks ini.
Vitamin sendiri digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu: vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Kedua jenis golongan tersebut bertujuan untuk mengatur metabolisme di dalam sel tubuh agar dapat berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan.
Ambil saja contoh vitamin C atau asam askorbat, yang termasuk golongan vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini berbentuk kristal putih dengan rasa asam yang tajam dan merupakan suatu zat organik sederhana hampir mendekati bentuk gula. Vitamin C sangat mudah rusak, mudah larut dalam air, mudah teroksidasi terutama apabila ada panas, cahaya, alkali, dan adanya ensim-ensim oksidasi.
Kehadirannya sendiri, kini semakin diperhitungkan dalam dunia kesehatan. la merupakan obat mujarab yang dicanangkan oleh,alm. Linus Pauling sejak seabad lalu. "Linus Pauling, ahli kimia peraih Hadiah Nobel dua kali itu pantas mendapat pujian karena menjadikan vitamin C begitu populer lewat bukunya: Vitamin C and the Common Cold," tuturnya lagi.
Menurut Pakar Gizi dari Instalasi Gizi RCUI RSCM, Kartini Sukardji, MCH, vitamin adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh sebagai kelancaran proses metabolisme dari dalam sel tubuh. Meski kebutuhan akan vitamin hanya dalam jumlah yang sangat kecil, vitamin sangat penting dan harus ada dalam sel-sel tubuh.
Bukan Hanya Pilek
Menurut Kartini Sukardji, pada tahun 1976, Pauling bahkan membuat kejutan baru dengan pernyataan bahwa vitamin C bukan hanya sekadar obat demam-pilek. Pauling membentangkan sejumlah daftar penyakit yang menurutnya dapat dicegah oleh vitamin ini. Antara lain: serangan jantung, penyakit mental, penyakit jantung, kanker, dan infeksi. Dengan mengkonsumsi vitamin C, menurutnya, manusia dapat memperpanjang umurnya antara 12 sampai 18 tahun.
Bahwa vitamin C bermanfaat lebih dari sekadar mencegah penyakit kudisan, memang bukan pendapat baru. Dalam pertengahan tahun 1960-an, ahli kimia bernama Irwin Stone telah memperhatikan bahwa manusia tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk membuat vitamin C di dalam tubuhnya. Dalam pandangannya, tidak adanya enzim itu akan menimbulkan sebuah penyakit genetis yang dapat menyebabkan orang menjadi rawan terhadap sejumlah penyakit.
Menurut para ahli sendiri, vitamin C bukan hanya terdapat dalam sel-sel kekebalan tetapi juga dalam sperma, mata, dan jaringan- jaringan tubuh lainya. Tak mengherankan kiranya, kalau beberapa tahun kemudian para ilmuan sepakat bahwa vitamin C memiliki khasiat penyembuhan terhadap beberapa penyakit.
Temuan baru yang diperoleh para peneliti tentang khasiat vitamin C cukup mencengangkan. Misalnya, ternyata vitamin C berkhasiat untuk penyakit jantung dengan cara membantu mencegah kerusakan awal pada pembuluh darah arteri jantung. Pandangan itu muncul dari penelitian yang difokuskan pada oksigen dalam darah dan pada tenaga pelindung dari antioksidan, seperti vitamin C. Jika tubuh menggunakan oksigen, ia akan mengangkat unsur-unsur yang disebut radikal bebas. Molekul- molekul pengacau itu bereaksi dengan lemak, protein, dan DNA, serta merusak lapisan sel dan mengubah gen. "Zat antioksidan akan menyingkirkan radikal bebas dan menetralisasi sifat bahayanya," ungkapnya.
Tetapi, jika antioksidan bekerja dengan lamban, maka radikal bebas akan membentuk plak di dalam pembuluh darah jantung. Akibatnya, aliran darah di jantung akan menggumpal karena kolesterol LDL (lipoprotein berkadar rendah) bergerak dari darah ke dalam dinding pembuluh nadi. Beberapa tahun kemudian, sel darah putih akan menelan lipoprotein 'jahat' itu dan membuatnya menjadi gembung.
Jika sel-sel yang berbusa itu pecah, maka sel-sel putih akan menghambur lebih banyak lagi. Lalu, terciptalah plak yang menyumbat urat-urat nadi. Tidak mungkin hal itu terjadi jika sel-sel tidak mencaplok LDL. Malah dalam kenyataannya, sel-sel putih hanya mencaplok LDL yang telah dirusak oleh radikal-radikal bebas. Jadi, teorinya, jika antioksidan dapat menjerat radikal-radikal itu sebelum menyerang, maka antioksidan dapat menyetop timbulnya penyakit jantung. Atau paling tidak, memperlambat gejala-gejala awalnya.
Para ahli gizi dari Harvard School of Public Health, membandingkan potensi beberapa antioksidan dengan membuat kolesterol LDL terbuka pada asap rokok (salah satu sumber radikal bebas). Ternyata, vitamin C menghentikan kerusakan oksigen lebih baik daripada vitamin E dan betakaroten. Tidak ada kerusakan yang terjadi sebelum vitamin C habis. Dalam tes lain, efektivitas vitamin C dalam membasmi radikal bebas sama persis dengan obat probukol.
Selain itu, menurut Kartini Sukardji, vitamin C juga mampu menghambat tumbuhnya beberapa jenis kanker. Gagasan ini sudah dicetuskan oleh Linus Pauling - dan Ewan Cameron puluhan tahun lalu. Namun, para peneliti sekarang lebih menfokuskan pada potensinya sebagai pencegah terbentuknya tumor.
Beberapa pakar yakin bahwa kanker muncul ketika sel-sel tubuh dan DNA dirusak oleh zat oksidan (yang dihasilkan dari metabolisme, asap rokok, bahkan dari zat-zat kimiawi yang dihasilkan tubuh untuk membasmi infeksi).
Untuk melindungi Anda dari bakteri dan virus, sel darah putih akan mengeluarkan oksida dan hidrogen peroksida. Sayangnya, zat kimia itu tidak bisa membedakan bakteri dari sebuah sel yang sehat dan yang sakit. Akibatnya, risiko yang Anda tanggung adalah adanya beberapa kerusakan DNA yang kemudian muncul sebagai kanker.
Dalam 46 kajian yang membandingkan orang-orang yang sehat dengan yang mengidap kanker, 33 kajian menemukan bahwa risiko kanker menurun jika orang itu mendapatkan 60 mg vitamin C tiap harinya - sama dengan sebutir jeruk. Makanan yang kaya dengan vitamin C juga akan melindungi manusia dari kanker tenggorokan, pankreas, dubur, tengkuk, dan paru-paru.
Untuk demam-pilek, vitamin C sudah dikenal luas dan memiliki kekuatan yang ampuh. Pada saat pertama kali terasa gatal-gatal di tenggorokan, lendir dalam hidung, atau pegal-pegal dan tidak enak badan, minumlah vitamin C. Dengan demikian, itu paling tidak akan membantu mengurangi parahnya gejala demam-pilek.
Percaya atau tidak, vitamin C ternyata dapat mencegah cacat lahir dengan cara melindungi sperma ayah. Untuk diketahui, air mani pria memiliki vitamin C delapan kali lebih besar daripada yang ada dalam darah. Vitamin itu berfungsi untuk melindungi sperma dari kerusakan DNA oleh oksidan. "Itulah sebabnya, anak- anak yang bapaknya perokok memiliki risiko lebin besar terhadap leukemia dan kanker sistem kekebalan," jelasnya.
Yang termasuk dalam vitamin B-Kompleks ada 9 macam, yaitu:
1. B1 (Thiamin, aneurin, antineuritis)
2. B2 (Riboflavin)
3. B3 (Niacin, asam nikotinat)
4. Niasin amide (Nikotinamid)
5. Asam pantotenat
6. Piridoksin
7. H (biotin)
8. Asam folat (folasin)
9. B12 (sianokobalamin).
Vitamin C dapat mengatasi penyakit, antara lain:
AIDS • infeksi • alkoholisme • infertilitas • alergi • inflamasi • anemia • batu ginjal • aterosklerosis • degenerasi makular • penyimpangan auto-imun • gejala menopause •asma bronkhial • mitral valve prolapsed • kanker • multiple sclerosis • candidiasis • niopathy • katarak • kegemukan • cervical displasia • oedem • penyakit Croh • osteoarthritis • diabetes mellitus • osteoporosis • diare • rasa sakit • eksim • penyakit Parkinson • kelelahan • penyakit Periodontal • penyakit kandung empedu • penyakit vaskular perieral • glaukoma • penyakit yang berkait kehamilan • gout • rheumatoid arthritis hepatitis • cedera olah-raga • herpes simplex • ulser (dL denal dan gastric) • herpes zoster • ulser (kulit) • hipertensi • urticaria • penekanan imun • penyembuhan luka.
Di kutip dari:
Majalah Higina
keyword
Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I ,Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I ,Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I ,Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I ,Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I ,Manfaat vitamin C dan B kompleks Part I
