Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Latih Otak Agar Tak Pelupa

Penyakit lupa agaknya bukan hanya menimpa para manula, tapi juga wanita berusia muda. Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

DIMENSIA VS KONSENTRASI BERCABANG
“Menurut teori, gejala kepikunan atau dimensia, biasanya mulai terjadi ketika seseorang menginjak usia 65 tahun, ujar dr. Sutarto, ahli saraf dari RS Pondok Indah. “Secara fisiologis, sel-sel otak bisa rusak dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia. Ketika mencapai usia 70 tahun, bagian otak yang rusak bisa mencapai 5-10% setiap tahunnya. Akibatnya, daya ingat melemah, dan saraf otak banyak yang tidak berfungsi dengan baik lagi. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan berkonsentrasi, ujar Sutarto.

Namun, selain dimensia, ada pula faktor lain yang menyebabkan seseorang mudah melupakan sesuatu. “Pada orang muda seperti Fitria, masalah yang mereka alami sebenarnya bukan termasuk gejala dimensia ataupun gangguan otak. Yang terjadi adalah kurangnya konsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu, ujar Sutarto.

“Perbedaan antara organ manusia dan mesin adalah cara kerjanya,"tegas Sutarto. “Sebuah mesin akan cepat rusak jika intensitas pemakaiannya tinggi, sedangkan organ tubuh manusia justru makin terlatih dengan banyaknya aktivitas," tambahnya.

BANYAK CARA MELATIH OTAK
Bagaimana cara melatih otak agar tetap dapat berfungsi dengan baik? Jangan dulu Anda membayangkan harus membaca text book tebal yang membosankan, seperti ketika kuliah dulu. Melatih otak sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan dapat dilakukan kapan saja.

“Pada orang dewasa, aktivitas mental seperti mengisi teka-teki silang, membaca, mendengarkan musik, mengambil kursus keterampilan, mempelajari bahasa asing, bahkan menonton film, dapat dilakukan untuk melatih ketajaman otak, Sutarto menjabarkan.

Kegiatan melatih otak terutama perlu mulai dilakukan sejak usia 25 tahun. Pasalnya, sebelum usia tersebut, aktivitas otak dan fisik sudah terpenuhi melalui kegiatan sekolah, kuliah, serta berbagai macam kegiatan dan permainan. Lain halnya ketika usia kita bertambah dan mulai mengerjakan rutinitas pekerjaan yang kurang bervariasi, sehingga kurang dapat merangsang perkembangan otak secara seimbang.

DIPENGARUHI GAYA HIDUP
Disadari ataupun tidak, padatnya aktivitas sering kali menjauhkan kita dari gaya hidup sehat. Selain memicu kegemukan dan berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes melitus, stroke, dan lain-lain, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa mengganggu fungsi otak. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

  • Latihan kebugaran. Mulailah berolahraga secara teratur, dengan jumlah berikut kualitas olahraga yang cukup. Jangan lupa untuk beristirahat.
  • Penuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Protein yang banyak terdapat pada ikan, daging, serta biji-bijian seperti kedelai maupun produk olahannya, amat baik bagi pembentukan sel-sel otak. J
  • Kurangi makanan berlemak. Batasi konsumsi junk-food.
  • Pilih minuman rendah gula. Pilihlah aneka buah segar sebagai pengganti minuman ringan. Selain memiliki kadar gula alami, buah juga berfungsi sebagai antioksidan.
  • Jauhi stres. Beban pikiran yang terlalu berat pada akhirnya bisa menimbulkan depresi. Oleh karena itu, belajarlah mengelola dan menyikapi masalah serta hadapi segala sesuatu secara optimistis.
  • Cukup beristirahat. Sebaiknya Anda memiliki jam tidur yang cukup dan teratur setiap hari. Sebab, siklus tidur yang tidak teratur bisa menurunkan stamina serta melemahkan daya konsentrasi.

Blog yang berisikan segala macam informasi seperti bisnis, investasi, kesehatan, musik, politik, olahraga, dsb. ARTIKEL SELANJUTNYA..... SILAHKAN BERKOMENTAR DITEMPAT YANG DISEDIAKAN, DAN JANGAN SPAM KAWANKU HEHEHE
Mau Berlangganan artikel dan tips bagus dari website ini?? Silahkan daftarkan email anda dibawah ini..

Enter your email address:

Delivered by Pay-pal-indonesia