Pilihkan PAUD yang Tepat Untuk Si Kecil
Diposting oleh karya anak bangsa Label: artikel menarikKOMPAS.com - Selama 7 tahun di Indonesia, Prof. Sandralyn Byrnes mengamati permasalahan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Dari penelitian yang ia lakukan, dan menilai berdasarkan pengetahuannya sebagai profesor dan pengalaman sebagai guru anak-anak usia dini, ia menilai bahwa ada beberapa hal yang mengganjal pada pendidikan anak usia dini di Indonesia.
Selama 7 tahun meriset dan mencari tahu mengenai proses pendidikan anak usia dini di Indonesia, Byrnes menemukan beberapa hal yang mengganjal. "Pada umumnya, kita semua tahu bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah terjadi proses pembentukan pendidikan yang paling penting. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. Hasil investasi ini akan dilihat di masa depan, selepas mereka dari sekolah. Kalau Anda salah pilih sekolah untuk anak usia dini, akan ada konsekuensi di masa depan anak," terang Byrnes yang mendapatkan titel Australia's and International of The Year ini.
Lalu, bagaimana cara memilih sekolah untuk anak usia dini yang terbaik? Byrnes menyarankan:
- Cek kurikulumnya. Ketahui apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana cara pengajarannya.
- Bicara dengan gurunya. Lihat apakah ada gairah dari para guru untuk mengajar kepada anak-anaknya. Jika mereka hanya melakukan pekerjaan, percuma. Anak tak akan diperhatikan kebutuhannya, karena kebutuhan setiap anak itu berbeda. Tanyakan pula mengenai cara menghadapi anak, ungkap masalah anak Anda, dan perhatikan jawaban si guru. Guru yang baik seharusnya tahu mengenai cara menghadapi anak-anak dengan berbagai kebutuhan.
- Bicara pula dengan kepala sekolahnya. "Seorang kepala sekolah harus tahu dan paham mengenai pendidikan anak usia dini. Jika Anda tahu orang yang memimpin mengerti tugasnya, Anda akan tenang dan yakin bahwa sekolah si anak berjalan ke arah yang benar," ujar Byrnes.
- Perhatikan pula lokasi belajarnya. Anak-anak masih belum paham benar apa yang aman dan tidak aman baginya. Pastikan lokasinya aman, tidak banyak benda-benda berbahaya bagi anak, serta bersih.
- Kunjungi sekolah di jam belajar. Lihat bagaimana anak-anak berinteraksi dengan sekelilingnya. Apakah ada senyum di sana? Apakah anak-anak di sana terlihat bahagia? "Kalau anak-anak usia dini itu tidak tertawa atau tersenyum, bisa dibilang ada yang tidak beres di sana," ungkap Byrnes. "Menurut saya, anak-anak juga harus bisa mendapat pelajaran di luar kelas. Mereka harus berinteraksi dengan alam untuk melatih motorik mereka," tambahnya.
- Nilai-nilai lain pun sebaiknya diajarkan di usia ini untuk masa depannya, seperti cara bersosialisasi, sikap sopan, dan sifat karakteristik yang baik.
- Perhatikan pula program yang dijalankan. "Seharusnya ada segitiga kerjasama tak terputus antara guru, sekolah, dan orangtua. Ketiganya harus bekerja dengan baik. Harus ada program lain, keterlibatan orangtua-anak di sekolah tak hanya sebatas antar-jemput sekolah."
Satu hal yang dipesankan Byrnes, jangan pernah menyerahkan pemilihan sekolah anak usia dini kepada si anak. "Anak-anak belum mengerti apa yang harus diperhatikan. Saya sering sekali melihat orangtua menanyakan kepada anak, 'Bagaimana sekolahnya? Kamu mau sekolah di mana?' Itu bukan cara yang tepat untuk memilih lembaga pendidikan anak usia dini. Orangtualah yang bertanggung jawab dan bertugas memilih sekolah yang terbaik untuk anak," tutup Byrnes.
sumber: http://female.kompas.com/